Sabtu, 14 November 2015

Buta Aksara dan Bahasa

Berada disuatu negara dengan bahasa yang tidak pernah kita pelajari sebelumnya merupakan tantangan besar yang harus dihadapi. Pun yang saya rasakan ketika harus tinggal di Thailand dalam beberapa bulan. Kendala utama tentunya bahasa dan aksara yang tidak sama sekali dikuasai. Sehingga dalam keseharianya untuk mengerti maksud atau keinginan orang lain, kita cenderung menggunakan bahasa tubuh (gesture). 
Sehingga potongan potongan pesan yang tersampaikan tidak dapat dengan sempurna dimengerti, malah yang ada hanya kelucuan saat melihat gesture lawan bicara. hehe
Dari sedikit pengalaman yang pernah saya rasakan, sedikit tips yang bisa anda lakukan sebelum tinggal dinegara yang bahasa ibunya bukan bahasa Melayu ataupun Inggris diantaranya:

1. Tempat tinggal
Sebelum teman-teman berencana untuk tinggal di negara lain, yang entah karena beasiswa, student exchange, tugas kampus, bekerja taupun alasan lainya. Ada baiknya kita mencari di internet bagaimana tentang kondisi daerah, bahasa, makanan dan bahkan krus mata uang di daerah tersebut.

2. Bahasa 
Selain bahasa inggris, yang notabenya sebagai bahasa Internasional, kita diharuskan untuk belajar bahasa negara tersebut. Kesalahan yang saya lakukan adalah, tidak banyak praktik berbicara menggunakan bahasa Thai. Persiapan yang saya lakukan hanya mendengarkan video bahasa Thai dan sedikit praktik. Alhasil, kebingungan besar saya rasakan ketika berinteraksi dengan mereka. 

3. Tidak malu bertanya
Keterbatasan akan bahasa yang kita miliki, terkadang menjadikan kita tertutup kepada orang lain. Perasaan malu bertanya, takut salah, kurang Pede kerap melanda. memang hal tersebut wajar untuk beberapa waktu, namun jika kita ingin bertahan lama di negara tersebut, mau tidak mau kita harus belajar bahasa mereka  secara langsung dengan para native. 
Membawa buku catatan kecil ketika berinteraksi dengan mereka menjadi salah satu alternatif yang bisa dipraktikan. Kosakata baru maupun ungkapan ungkapan yang belum kita ketahui, dapat dituliskan di catatan tersebut. 

4. Sering-seringlah bertanya
Sering bertanya menjadikan kita kaya akan kosa kata- kosa kata baru. Serta belajar dengan siapapun, baik dengan orang yang umurnya lebih tua, sebaya ataupun lebih muda daripada kita. Sehingga lambat laun, kita bisa mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

5. Jalan-Jalan
Ketergantungan dengan teman, hanya akan menjadikan kita seorang penakut, takut salah bicara, takut pergi kemana-mana. Padahal jika kita mau mencoba, banyak hal yang akan kita dapatkan. Seperti teman baru, kosa kata baru serta kepercayaan diri.

6. Kamus
Dinegara yang memiliki tulisan bahasa mereka, yang tidak bisa kita baca (bukan bahasa latin, eg: bahasa tagalog), ada baiknya kita membeli kamus. Meskipun terkadang penggunaan kamus tersebut tidak banyak membantu, karena perbedaan pengucapan dengan tulisan, namun kita bisa menunjukan tulisan yang kita maksud dengan lawan bicara dan hal tersebut akan sangat membantu.

Komunikasi dikatakan efektif adalah jika mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi. JIka tidak menginginkan adanya kesalah pahaman diakibatkan dari salah mengartikan pesan tersebut, tips sederhana diatas bisa dicoba.

Selamat mencoba manteman, semoga bermanfaat.

Selasa, 03 November 2015

Segelas Cha Yen

Bercengkrama dengan keluarga baru mengisi perjalanan menuju tempat tinggalku selama 4 bulan kedepan. Tentunya menggunakan bahasa campuran antara Bahasa Inggris, Melayu, Indonesia dan sesekali bahasa Thailand yang tidakku mengerti sama sekali artinya. Ya, di Negeri Thailand inilah aku akan tinggal  tepatnya di wilayah Phatthalung,  setelah sebelumnya aku dan beberapa teman saling mengucapkan kata perpisahan semangat untuk mengemban tugas yang sama di Negeri ini.

Mobilpun melaju dengan lambat mendekati sebuah rumah makan. Sang penjual menyodorkan barisan menu dengan tulisan kriting yang membuatku hanya tersenyum, tanpa memesan makanan apapun. Tak lama kemudian, samar samar ku mendengar sang penjual menyebut jenis makanan Kwetiau dan minuman Cha yen (yang menurut kakak kelas jenis minuman yang recomen untuk dicoba). Ah lumayan juga , rasanya masih cocok dilidah.

Cha yen merupakan minuman yang terbuat dari campuran teh kental/pekat, susu dan gula. Minuman ini berwarna Jingga, dan tentu saja rasanya sangat manis. Satu gelasnya dibandrol dengan harga 20 Baht atau sekitar Rp. 8.000 jika di rupiahkan. Sedikit mahal, jika hanya es teh susu jika di Indo..heheh.
Cha Yen

Setelah mengisi makan, kami merapat ke masjid untuk melaksakan  sholat Magrib di salah satu masjid yang terdapat di wilayah Hatyai dan melanjutkan perjalanan menuju Phatthalung. Selang 1 jam kemudian kami sampai tujuan. Aku ditempatkan di salah satu kamar yang memiliki kamar mandi dan dapur sekaligus. Alhamdulillah setelah merapikan pakaian sejenak dan mandi, akhirnya bisa beristirahat dari aktivitas yang cukup menguras tenaga hari ini. Selamat beristirahat